Semua tulisan dari Devotional

Renungan Harian: Percayalah kepada Tuhan untuk selama-lamanya; sebab Tuhan Allah adalah…

“Percayalah kepada Tuhan untuk selama-lamanya; sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal” (Yesaya 26:4).

Iman yang sejati kepada Allah melahirkan damai dan kepercayaan dalam segala keadaan. Siapa yang memilikinya akan mengalami ketenangan yang tidak dapat diberikan oleh dunia. Bahkan di tengah perubahan dan ujian, iman ini memberikan kesabaran dan keteguhan hati, karena bersandar pada pemeliharaan dan rencana Tuhan. Iman ini tidak hanya dijelaskan dengan kata-kata, tetapi dibuktikan dalam kehidupan orang yang menjalaninya.

Namun, kita perlu memahami bahwa kepercayaan ini hanya menjadi kokoh jika didasarkan pada Hukum Allah yang agung dan perintah-perintah-Nya yang tiada banding. Perintah-perintah inilah yang menyatakan karakter Bapa dan membimbing kita untuk hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Siapa yang menyerahkan diri dalam ketaatan ini akan mengalami kehadiran nyata Sang Pencipta, merasakan hidup yang diubahkan, dan menemukan bahwa damai sejati berasal dari kesetiaan pada kehendak-Nya.

Oleh karena itu, pilihlah untuk berjalan dalam ketaatan. Bapa hanya menyatakan rahasia-Nya kepada orang yang setia dan mengutus yang taat kepada Anak untuk memperoleh pengampunan dan keselamatan. Siapa yang memelihara perintah-perintah Tuhan yang mulia akan menikmati berkat kekal, persatuan dengan Allah, dan harapan yang pasti di dalam Yesus. Diadaptasi dari Samuel Dowse Robbins. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku mempersembahkan hatiku di hadapan-Mu, memohon agar Engkau menambah iman dalam diriku, iman yang membawa damai dan kepercayaan. Aku tahu hanya Engkau yang dapat memberiku ketenangan di tengah badai kehidupan.

Tuhan, tuntunlah aku untuk hidup dalam ketaatan penuh, menghargai Hukum-Mu yang agung dan perintah-perintah-Mu yang luar biasa. Kiranya hidupku dipimpin oleh semuanya itu dan aku mengalami persekutuan sejati dengan-Mu.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur karena ketaatan menuntunku pada damai yang sejati. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah harta yang tak tergoyahkan. Perintah-perintah-Mu adalah bintang-bintang yang menerangi jalanku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan…

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal besar dan teguh yang tidak kauketahui” (Yeremia 33:3).

Ketika kita terbelenggu oleh beban dosa atau kegelapan masa lalu, kita mungkin berpikir bahwa Allah tidak akan mendengarkan kita. Namun, Dia selalu memperhatikan siapa pun yang berseru dengan tulus. Tuhan tidak menolak siapa pun yang ingin kembali. Dia mendengar, menerima, dan menjawab doa dari hati yang berserah.

Dalam perjalanan kembali ini, kita perlu mengingat bahwa Bapa hanya mengutus kepada Anak mereka yang memeluk ketaatan. Dia memanggil kita untuk hidup menurut Hukum Allah yang penuh kuasa dan perintah-perintah-Nya yang luar biasa—indah dan bijaksana, yang diberikan kepada para nabi dan diteguhkan oleh Yesus. Melalui semua itu, kita mengenal jalan sejati menuju kebebasan dan berkat.

Hari ini adalah waktu untuk memilih taat. Siapa yang memelihara Hukum-Nya yang agung akan mengalami damai, kelepasan, dan keselamatan. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan hidup yang kekal. Putuskanlah untuk berjalan dalam terang ketaatan dan biarlah engkau dipimpin ke dalam pelukan Yesus. Diadaptasi dari D. L. Moody. Sampai besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku datang kepada-Mu mengakui bahwa tanpa Engkau aku tidak mampu mengalahkan kejahatan. Namun aku tahu Engkau mendengar seruan yang tulus dan menjawab mereka yang mencari-Mu dengan segenap hati.

Tuhan, tolong aku untuk menghargai Hukum-Mu yang agung dan memelihara perintah-perintah-Mu yang luar biasa. Aku tidak ingin mengikuti jalan pintas dunia, tetapi berjalan di jalan sempit yang membawa kepada kehidupan.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau selalu mendengar mereka yang kembali kepada-Mu. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah terang yang tak pernah padam. Perintah-perintah-Mu adalah permata berharga yang menuntun hidupku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa…

“TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu” (Mazmur 103:19).

Kita dapat yakin, melalui iman, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita berada di bawah kendali kedaulatan kehendak Allah yang kudus dan penuh kasih. Dari hal-hal terkecil hingga peristiwa paling penting dalam hidup kita, setiap pergantian musim, setiap rasa sakit atau sukacita, setiap kehilangan atau penyediaan—semuanya terjadi atas izin Dia yang memerintah segala sesuatu. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Bahkan apa yang datang melalui kejahatan manusia atau kelalaian orang lain, tetap saja, bagi kita, terjadi dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Itulah sebabnya kita perlu berpegang teguh pada Hukum Allah yang agung. Perintah-perintah mulia yang diberikan Bapa kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus mengajarkan kita untuk beristirahat dalam kedaulatan ilahi. Ketaatan melindungi kita dari pemberontakan dan bersungut-sungut. Ketaatan mengingatkan kita bahwa Allah yang kita layani tidak pernah kehilangan kendali, tidak meninggalkan anak-anak-Nya, dan tidak pernah mengizinkan sesuatu pun terjadi di luar rencana penebusan dan pengudusan yang sedang Ia kerjakan dalam diri kita.

Percayalah, bahkan ketika tidak mengerti. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk menerima pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung menjadi dasar yang menopang iman Anda di masa-masa yang tidak pasti. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan—dan mengajarkan kita untuk melihat tangan Allah bahkan dalam keadaan yang paling menantang sekalipun. Diadaptasi dari Edward B. Pusey. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang berdaulat dan penuh kasih, ajarlah aku untuk mengenali tangan-Mu dalam segala hal. Kiranya aku tidak meragukan kehadiran-Mu, bahkan ketika jalan tampak gelap.

Pimpinlah aku dengan perintah-Mu yang mulia. Kiranya Hukum-Mu yang kudus membentuk pandanganku, agar aku belajar beristirahat di dalam Engkau dalam setiap detail kehidupan.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena tidak ada sesuatu pun yang luput dari tangan-Mu. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah seperti batu karang yang teguh di tengah kekacauan dunia. Perintah-perintah-Mu adalah seperti pilar abadi yang menopang kepercayaanku kepada-Mu. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Engkau akan menjaga dalam damai sejahtera yang sempurna orang yang…

“Engkau akan menjaga dalam damai sejahtera yang sempurna orang yang hatinya teguh, karena ia percaya kepada-Mu” (Yesaya 26:3).

Jiwa yang benar-benar berserah belajar melihat Allah dalam segala sesuatu — tanpa kecuali. Setiap detail kehidupan sehari-hari dapat menjadi kesempatan untuk terhubung dengan Bapa, baik melalui tatapan sederhana ke atas maupun luapan hati yang diam. Persatuan yang terus-menerus dengan Allah ini tidak menuntut tergesa-gesa atau usaha yang kacau. Sebaliknya, ia meminta ketenangan, kesederhanaan, dan damai batin yang tidak tergoyahkan, bahkan ketika segala sesuatu di sekitar tampak runtuh. Tetap tenang di tengah kekacauan adalah salah satu ciri iman yang dewasa.

Dan ketenangan ini lahir ketika kita berpegang pada Hukum Allah yang mulia. Perintah-perintah agung yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus menuntun kita pada kehidupan yang sederhana dan penuh kepercayaan. Mereka membantu kita meninggalkan keinginan berlebihan, kekhawatiran, dan gangguan yang menjauhkan kita dari perlindungan sejati kita. Taat pada Hukum Tuhan yang luar biasa itu seperti tinggal di tempat perlindungan yang aman dari seorang Bapa yang memperhatikan setiap detail — dan yang menghendaki kita hidup dalam ketenangan jiwa yang penuh, berlabuh dalam kasih-Nya yang kekal.

Jangan biarkan apa pun merampas damai sejahteramu. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak-Nya untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung menopang hatimu dengan ringan dan teguh. Ketaatan membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan mengajarkan kita untuk beristirahat, dengan manis dan tetap, di pangkuan Allah kita. Disadur dari Francis de Sales. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa damai yang kekal, ajarlah aku untuk beristirahat di dalam Engkau setiap waktu, bahkan ketika dunia di sekitarku tampak kacau. Kiranya aku melihat tangan-Mu dalam segala hal dan tetap teguh di hadirat-Mu.

Pimpinlah aku melalui Hukum-Mu yang agung. Kiranya perintah-perintah-Mu membentuk hatiku dengan kesederhanaan yang kudus dan menjauhkan aku dari beban banyak kekhawatiran.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau adalah perlindungan amanku. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa bagaikan angin sepoi-sepoi yang menenangkan hati yang gelisah. Perintah-perintah-Mu seperti akar yang dalam yang membuatku tetap teguh di tengah badai. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Sesungguhnya, kebaikan dan kemurahan akan mengikuti aku…

“Sesungguhnya, kebaikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku, dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa” (Mazmur 23:6).

Jiwa orang benar tidak perlu membuktikan keabadiannya dengan argumen logis — ia merasakannya melalui sesuatu yang lebih tinggi: persekutuan hidup dengan Allah. Ketika hati disucikan dan diterangi oleh kekudusan sejati, ia menjadi peka terhadap kehadiran ilahi. Dan kehadiran itu melingkupinya, menghangatkannya, dan meneguhkannya: Allah tidak akan pernah meninggalkan hidup yang telah Dia hembuskan ke dalam diri kita. Jiwa yang sangat merindukan Dia sebenarnya sedang menanggapi hembusan Sang Pencipta yang menggerakkannya.

Melalui ketaatan pada Hukum Allah yang mulia, persekutuan ini semakin dalam. Perintah-perintah agung yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus memisahkan kita dari dunia dan menyelaraskan kita dengan Bapa. Ketaatan membuat kita peka terhadap “sinar ilahi” — sentuhan Roh yang halus namun kuat. Dan ketika aspirasi kekal itu muncul dalam diri kita, itu bukan sekadar emosi: itu adalah gema kehendak Allah, benih kekekalan yang ditanamkan-Nya sendiri.

Jangan abaikan keinginan suci yang tumbuh di dalam jiwamu. Bapa memberkati dan mengutus orang-orang yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang mulia itu menguatkan persatuan hidup dengan Yang Kekal di dalam dirimu. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan memberi kita keyakinan bahwa, jika Dia bermaksud membinasakan kita, Dia tidak akan pernah menyatakan begitu banyak kepada kita. Disadur dari John Smith. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Tuhan yang kekal, aku bersujud di hadapan-Mu dengan hormat dan syukur atas hidup-Mu yang tinggal di dalamku. Kiranya keinginan yang mendalam untuk selalu bersama-Mu dikuatkan dan dipimpin oleh-Mu.

Ajarlah aku, ya Allah, untuk hidup setia pada Hukum-Mu yang agung. Kiranya perintah-perintah-Mu membangkitkan kerinduan yang semakin besar akan Engkau, dan jangan biarkan aku pernah menolak hembusan hidup-Mu di dalam diriku.

Oh Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena, ketika Engkau menunjukkan terang-Mu kepadaku, Engkau meneguhkan bahwa Engkau ingin aku tetap bersama-Mu untuk selama-lamanya. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah segel hidup dari janji-Mu di dalam jiwaku. Perintah-perintah-Mu adalah seperti rantai cahaya yang menghubungkan aku dengan hati-Mu. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Angkatlah matamu ke atas dan lihatlah siapa yang telah menciptakan…

“Angkatlah matamu ke atas dan lihatlah siapa yang telah menciptakan semuanya ini; Dia yang membawa keluar bala tentara mereka menurut jumlahnya, memanggil mereka semua dengan nama mereka; oleh karena besar kekuatan-Nya dan kuat kuasa-Nya, tidak satu pun yang hilang” (Yesaya 40:26).

Tidak mungkin jiwa yang lalai, tidak teratur, dan tanpa arah dapat memandang Allah dengan jelas. Pikiran yang kacau, yang mengembara tanpa tujuan, hadir di hadapan Sang Pencipta sebagai kontras yang menyakitkan terhadap kesempurnaan dan simetri dari segala sesuatu yang telah Allah ciptakan. Suara yang sama yang menopang bintang-bintang dengan ketepatan merasa sedih ketika melihat hati yang datang tanpa hormat, tanpa keteraturan, tanpa ketulusan.

Melalui ketaatan pada Hukum Allah yang luar biasa, batin kita menemukan keteraturan dan tujuan. Perintah-perintah mulia yang disampaikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus mengajarkan kita untuk mendisiplinkan tubuh, mengatur pikiran, dan membina jiwa yang terjaga. Hukum Tuhan yang mulia memberikan pusat dan arah, membentuk hidup kita dengan tujuan, keteguhan, dan rasa hormat. Siapa yang taat akan belajar hidup selaras dengan Sang Pencipta—dan doanya tidak lagi menjadi kontradiksi, melainkan menjadi cerminan keindahan yang Allah harapkan ada dalam diri kita.

Jangan puas dengan hidup yang mengambang. Bapa memberkati dan mengutus orang-orang yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung membentuk jiwamu dengan keseimbangan dan semangat. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan—dan mengubah doa kita menjadi nyanyian yang selaras dengan tatanan surga. Diadaptasi dari James Martineau. Sampai besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang Kudus dan mulia, singkirkanlah dariku segala kemalasan rohani dan segala kekacauan yang tidak berkenan kepada-Mu. Ajarlah aku untuk datang ke hadapan-Mu dengan kesungguhan, kerendahan hati, dan kebenaran.

Didiklah hatiku dengan Hukum-Mu yang agung. Kiranya perintah-perintah-Mu membentukku sepenuhnya dan menjadikan hidupku cerminan dari tatanan-Mu yang sempurna.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena meskipun aku lemah dan mudah teralihkan, Engkau mengundangku untuk hidup dalam persekutuan dengan-Mu. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah seperti kompas yang menata hariku. Perintah-perintah-Mu seperti bintang-bintang tetap yang menuntun doaku ke arah yang benar. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Janganlah kamu mengasihi dunia ataupun apa yang ada di dalam dunia….

“Janganlah kamu mengasihi dunia ataupun apa yang ada di dalam dunia. Jika seseorang mengasihi dunia, kasih akan Bapa tidak ada di dalam dirinya” (1 Yohanes 2:15).

Jika hati kita terikat pada kekayaan, kekhawatiran, dan kesia-siaan dunia ini, seluruh penampilan iman kita menjadi lemah, kosong—dan seringkali sia-sia. Kita bisa berbicara seperti orang yang berdoa, tampak saleh di hadapan orang lain, dan bahkan tetap teguh dalam pengakuan iman di depan umum. Namun jika kita dipenuhi dengan roh dunia ini, kita tidak akan mengalami kedalaman maupun manisnya persekutuan dengan Tuhan. Hati yang terbagi tidak akan merasakan beratnya salib maupun kemuliaan takhta.

Untuk mengalami persekutuan sejati dengan Allah, kita harus menjauh dari dunia yang memusuhi-Nya. Dan itu dimulai dengan ketaatan pada Hukum Tuhan yang agung. Perintah-perintah luhur yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus memisahkan kita dari dunia dan mendekatkan kita kepada Allah. Perintah-perintah itu menyucikan niat kita, membersihkan mata kita, dan menyalakan keinginan sejati dalam diri kita untuk hanya menyenangkan Bapa. Ketika kita hidup menurut Hukum itu, dunia kehilangan daya tariknya, dan kebenaran menjadi hidup serta berkuasa dalam diri kita.

Putuskan hubungan dengan roh dunia. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk menerima pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung membebaskanmu dari kekeringan rohani. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan—dan menuntun kita pada persekutuan yang sejati dengan Allah yang hidup. Diadaptasi dari J.C. Philpot. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa Yang Kudus, lepaskanlah aku dari belenggu dunia ini. Jangan biarkan aku puas dengan iman yang kosong dan hanya tampak luar, tetapi biarlah aku mencari-Mu dengan segenap hatiku.

Pimpinlah aku dengan perintah-perintah-Mu yang mulia. Kiranya Hukum-Mu yang mulia memisahkanku dari dunia dan mendekatkanku kepada-Mu, agar aku mengalami persekutuan yang sejati.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur karena Engkau tidak membiarkanku terikat pada kehampaan duniawi. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah seperti pelita yang mengusir kegelapan dunia. Perintah-perintah-Mu seperti tali kasih yang menarikku keluar dari tipu daya. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Cukuplah setiap hari dengan kesusahannya sendiri” (Matius 6:34).

“Cukuplah setiap hari dengan kesusahannya sendiri” (Matius 6:34).

Tidak ada seorang pun yang runtuh karena beban satu hari saja. Ketika kita mencoba memikul, selain hari ini, juga kekhawatiran hari esok — yang bahkan belum tiba — barulah beban itu menjadi tak tertahankan. Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk memikul beban seperti itu. Ketika kita merasa tertekan oleh kecemasan akan masa depan, itu adalah tanda bahwa kita telah mengambil beban yang tidak diberikan-Nya kepada kita. Allah mengundang kita untuk hidup setia di masa kini dan menyerahkan masa depan kepada-Nya, sebab Dia sudah ada di sana, menjaga segalanya.

Hukum Allah yang mulia mengajarkan kita untuk hidup dengan keseimbangan dan kepercayaan. Perintah-perintah luhur yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus mengajarkan kita untuk melakukan kebaikan hari ini, sejauh yang kita mampu, tanpa putus asa terhadap apa yang belum datang. Ketaatan pada Hukum Tuhan yang agung membawa kita kepada damai sejahtera, karena hukum itu menjaga kita tetap berakar pada kenyataan saat ini dan percaya pada pemeliharaan Bapa yang terus-menerus.

Jangan memikul beban hari esok sebelum waktunya. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang luar biasa menjadi penuntun harianmu, meneguhkan hatimu di setiap fajar baru. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — serta membebaskan kita dari beban kekhawatiran masa depan yang tidak perlu. -Diadaptasi dari George MacDonald. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Tuhan setiap hari, tolonglah aku untuk hidup di masa kini dengan kepercayaan dan ketaatan. Kiranya aku tidak membiarkan diriku gelisah oleh masa depan yang belum tiba, tetapi beristirahat di dalam Engkau.

Ajarlah aku, melalui Hukum-Mu yang agung, untuk fokus pada apa yang dapat kulakukan hari ini, dengan iman dan ketenangan. Kiranya perintah-perintah-Mu melindungiku dari kecemasan dan menuntunku dalam damai.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau tidak memintaku memikul beban hari esok. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah beban ringan yang menuntunku dengan hikmat. Perintah-perintah-Mu bagaikan rel yang menjaga aku tetap di jalan yang aman, selangkah demi selangkah. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna berasal…

“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna berasal dari atas, turun dari Bapa segala terang, pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yakobus 1:17).

Segala keindahan yang kita lihat tersebar di seluruh ciptaan — di ladang, di langit, pada manusia dan dalam tindakan kebaikan — hanyalah pantulan dari kesempurnaan Sang Bapa. Setiap sinar cahaya, setiap jejak keelokan, adalah percikan kecil dari Terang yang tak pernah habis yang bersemayam di atas. Jika mata rohani kita terjaga, kita akan belajar mengasihi ekspresi-ekspresi keindahan ini bukan karena dirinya sendiri, melainkan sebagai tangga yang menuntun kita kepada Sang Pencipta segala terang, Bapa yang kekal.

Untuk hidup seperti ini, mata kita harus dibentuk oleh Hukum Allah yang menakjubkan. Perintah-perintah agung yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus mengajarkan kita untuk melihat dengan jelas apa yang dunia sudah tidak lagi lihat. Hukum itu menunjukkan kepada kita pola sempurna yang berasal dari Allah, dan dengan menaatinya, kita belajar meniru pola itu dalam kehidupan sehari-hari. Setiap keputusan, setiap reaksi, setiap tindakan, menjadi upaya tulus untuk memantulkan terang Sang Pencipta kita.

Naiklah, hari demi hari, melalui sinar-sinar terang yang berasal dari-Nya. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk menerima pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang luar biasa menjadi seperti cermin yang memantulkan kemuliaan Bapa dalam perjalanan hidupmu. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan mengangkat kita, setahap demi setahap, menuju Terang yang sejati. -Disadur dari John Smith. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa, ajarilah aku melihat tangan-Mu dalam setiap sinar keindahan yang tersebar di dunia ini. Jangan biarkan apa pun dari ciptaan mengambil kemuliaan yang hanya layak bagi-Mu.

Pimpinlah hidupku dengan perintah-perintah-Mu yang agung. Kiranya Hukum-Mu yang mulia membentukku menurut gambar-Mu dan membawaku naik, setiap hari, menuju terang-Mu yang kekal.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena segala yang indah dan benar berasal dari-Mu. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa bagaikan seberkas cahaya yang menunjukkan jalan ke surga. Perintah-perintah-Mu bagaikan cermin murni yang menolongku memantulkan siapa Engkau. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Orang-orang yang mengasihi hukum-Mu menikmati damai sejahtera, dan…

“Orang-orang yang mengasihi hukum-Mu menikmati damai sejahtera, dan tidak ada sesuatu pun yang membuat mereka tersandung” (Mazmur 119:165).

Cinta sejati, ketika lahir dalam diri kita melalui kehadiran Allah, adalah berkat itu sendiri — bukan karena keadaan, tetapi karena membawa esensi Tuhan itu sendiri. Di mana roh kasih berdiam, di situ juga ada kehidupan, kebebasan, dan damai sejahtera. Kasih ilahi ini mengubah segalanya: menghilangkan akar kepahitan, menyembuhkan siksaan keegoisan, memuaskan kekurangan, dan menenangkan jiwa.

Realitas damai ini dimulai ketika kita menaati perintah-perintah Tuhan yang penuh keindahan. Hukum mulia yang diberikan Bapa kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus tidak hanya membimbing kita — tetapi juga membentuk kita dengan kasih. Melalui Hukum inilah roh kasih ilahi mendapat tempat dalam diri kita, dan segala sesuatu dalam sifat kita mulai disembuhkan. Ketaatan pada kehendak Allah bukanlah beban, melainkan jalan pemulihan, di mana Sang Pencipta sendiri mencabut dari kita segala sesuatu yang menimbulkan konflik, kesedihan, dan kekerasan hati.

Biarkan kasih Allah mengubah batinmu. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung menjadi lingkungan tetap bagimu — lembut, teguh, dan membebaskan. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan menuntun kita pada kehidupan yang dijalani dalam unsur kasih yang manis. -Diadaptasi dari William Law. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang penuh kasih kekal, tanamkan dalam diriku roh kasih-Mu yang sejati, yang mengubah, menyembuhkan, dan memenuhi setiap bagian dari diriku. Kiranya aku hidup setiap hari dalam lingkungan yang lembut dan memulihkan ini.

Pimpinlah aku dengan Hukum-Mu yang penuh keindahan. Kiranya perintah-perintah-Mu melenyapkan segala kepahitan dan menumbuhkan dalam diriku kehidupan yang ringan, penuh damai dan sukacita sejati.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena kasih-Mu dalam diriku adalah berkat terbesar dari semuanya. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa bagaikan sungai kelembutan yang membasuh hatiku. Perintah-perintah-Mu bagaikan nada melodi lembut yang membuai jiwaku dalam damai. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.