Arsip Kategori: Devotionals

Renungan Harian: “Dunia ini berlalu, begitu juga keinginannya; tetapi siapa yang…

“Dunia ini berlalu, begitu juga keinginannya; tetapi siapa yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yohanes 2:17).

Segala sesuatu yang kita lihat di sekitar kita adalah sementara. Kekayaan, kehormatan, sukacita, dan penderitaan—semuanya tidak akan bertahan. Tetapi Allah tetap sama, kekal dan tidak berubah. Dan di hadapan-Nya kita akan berdiri, dengan beban pilihan yang telah kita buat dalam hidup ini. Setiap tindakan, setiap keputusan adalah seperti benih yang ditaburkan yang akan berbuah dalam kekekalan, untuk hidup atau untuk penghukuman.

Oleh karena itu, sangat penting untuk hidup menurut Hukum Allah yang agung dan perintah-perintah-Nya yang mulia. Itu adalah standar yang menuntun kita untuk menabur kebaikan, menjadi semakin serupa dengan Tuhan, dan mempersiapkan diri untuk menerima kasih-Nya yang kekal. Bapa tidak mengutus pemberontak kepada Anak, melainkan mereka yang memutuskan untuk taat dan berjalan di jalan yang telah Dia nyatakan kepada para nabi dan diteguhkan oleh Yesus.

Maka, jangan sia-siakan harimu. Bapa memberkati dan mengutus kepada Anak mereka yang memelihara Hukum-Nya yang luhur. Jadikan setiap tindakan sebagai benih ketaatan, dan engkau akan dibawa kepada hidup yang kekal, tetap tinggal selamanya dalam kasih Yesus. Diadaptasi dari Edward B. Pusey. Sampai besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Tuhan yang kekal, aku datang di hadapan-Mu, mengingat bahwa dunia ini sementara, tetapi Engkau tetap selama-lamanya. Aku ingin hidup menabur apa yang berharga di hadapan-Mu.

Bapa, ajarilah aku untuk mengikuti Hukum-Mu yang agung dan perintah-perintah-Mu yang mulia dalam setiap detail hidupku. Kiranya tindakan harianku menjadi benih kesetiaan yang akan berbuah dalam kekekalan.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan hidup yang kekal kepadaku. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah benih yang tidak dapat binasa bagi jiwaku. Perintah-perintah-Mu adalah garis-garis berharga yang membentuk karaktermu. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Baik kamu makan atau minum, atau melakukan apa pun juga, lakukanlah…

“Baik kamu makan atau minum, atau melakukan apa pun juga, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31).

Kenyataannya adalah bahwa setiap tugas dalam hari-hari kita, ketika dilakukan dengan benar dan adil, merupakan bagian dari ketaatan kita kepada Tuhan. Tidak ada satu pun yang halal dan disetujui oleh Allah yang seharusnya dianggap sebagai beban atau penghalang bagi kehidupan yang kudus. Bahkan pekerjaan yang paling melelahkan dan rutin pun dapat diubah menjadi tindakan pengabdian ketika kita memahami bahwa Bapa menempatkan kita dalam tanggung jawab tersebut sebagai bagian dari kesetiaan kita kepada-Nya.

Itulah sebabnya kita perlu selalu mengingat Hukum Allah yang agung dan perintah-perintah-Nya yang luar biasa. Hukum dan perintah itu menunjukkan bahwa kekudusan sejati tidak hanya dijalani dalam saat-saat doa atau ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, dalam pilihan-pilihan sederhana, dalam cara kita memperlakukan orang lain dan menjalankan kewajiban kita. Bapa menyatakan rencana-Nya kepada orang yang taat dan bahkan menggunakan tugas-tugas harian kita untuk membentuk karakter kita dan mempersiapkan kita untuk hidup yang kekal.

Jadi, jangan pandang tanggung jawabmu sebagai hambatan, tetapi sebagai kesempatan untuk dibentuk oleh Tuhan. Bapa memberkati dan mengutus kepada Anak-Nya mereka yang memelihara Hukum-Nya yang mulia dalam setiap aspek kehidupan. Berjalanlah dalam ketaatan, dan kamu akan menemukan bahwa setiap detail rutinitasmu dapat menjadi jalan menuju pengudusan dan keselamatan di dalam Yesus. Diadaptasi dari Henry Edward Manning. Sampai besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku mempersembahkan di hadapan-Mu setiap detail hidupku. Aku tahu tidak ada yang terlalu kecil untuk dilakukan dalam ketaatan kepada-Mu.

Tuhan, tolonglah aku untuk menjalani setiap hari sesuai dengan Hukum-Mu yang agung dan perintah-perintah-Mu yang luar biasa. Kiranya bahkan tugas-tugas yang paling sederhana pun menjadi alat untuk mendekatkan diriku kepada-Mu dan memperkuat pengudusanku.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena setiap bagian hidup dapat dijalani untuk-Mu. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah penuntun yang cemerlang bagi hidupku. Perintah-perintah-Mu adalah tangga yang kokoh yang menuntunku ke surga. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “TUHAN itu baik, suatu tempat perlindungan pada hari kesesakan, dan Ia…

“TUHAN itu baik, suatu tempat perlindungan pada hari kesesakan, dan Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya” (Nahum 1:7).

Ini adalah kebenaran yang agung: Tuhan melihat penderitaan kita dengan belas kasihan dan siap tidak hanya menopang kita, tetapi juga mengubah setiap penderitaan menjadi kebaikan. Ketika kita hanya memandang pada kesulitan, kita jatuh dalam keputusasaan. Namun ketika kita memandang kepada Tuhan, kita menemukan penghiburan, kesabaran, dan kekuatan. Dia mampu mengangkat kepala kita di tengah badai dan membuat hidup kita berbunga, bahkan dalam situasi yang paling sulit.

Untuk mengalami kemenangan ini, kita perlu hidup setia pada Hukum Tuhan yang menakjubkan dan perintah-perintah-Nya yang mulia. Hukum-hukum itu mengajarkan kita untuk percaya, bertahan, dan tidak kehilangan harapan. Bapa menyatakan rencana-Nya kepada mereka yang taat, dan bahkan di tengah pencobaan, Dia membimbing mereka yang berserah pada kehendak-Nya. Penderitaan tidak mampu menghapus berkat yang datang dari ketaatan.

Karena itu, janganlah putus asa. Bapa memberkati dan mengutus kepada Anak mereka yang tetap teguh dalam Hukum-Nya yang agung. Dia mengubah air mata menjadi pertumbuhan dan penderitaan menjadi keselamatan. Berjalanlah dalam ketaatan, dan engkau akan melihat tangan Tuhan mengangkat hidupmu menuju Yesus. Diadaptasi dari Isaac Penington. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku meletakkan di hadapan-Mu segala sakit dan kesusahanku. Aku tahu Engkau memandangku dengan belas kasihan dan tidak pernah meninggalkanku sendirian dalam badai kehidupan.

Tuhan, ajarlah aku untuk memelihara Hukum-Mu yang menakjubkan dan perintah-perintah-Mu yang mulia bahkan di tengah kesulitan. Kiranya aku tidak mengeluh, tetapi belajar percaya bahwa Engkau sanggup mengubah penderitaanku menjadi berkat.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena dalam kesusahan Engkau menopang dan mengangkatku. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah jangkar yang kokoh dalam hidupku. Perintah-perintah-Mu seperti sinar cahaya yang bersinar di tengah kegelapan. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara…

“Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu” (1 Petrus 5:7).

Seringkali kita memikul beban yang terlalu berat untuk ditanggung sendiri. Hidup tampak penuh dengan kekhawatiran yang memecah belah dan merampas kedamaian kita. Namun Tuhan mengundang kita untuk meletakkan semuanya di hadapan-Nya. Ketika kita menyerahkan masalah kita kepada Bapa, hati kita menemukan ketenangan. Dia memperhatikan setiap detail, dan alih-alih hidup dalam kecemasan, kita dapat melangkah maju dengan tenang dan penuh kepercayaan.

Dan kepercayaan ini menjadi teguh ketika kita memilih untuk menaati Hukum Allah yang agung dan perintah-perintah-Nya yang mulia. Hukum-hukum itu mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu hidup terbelenggu oleh kekhawatiran dunia, karena kita memiliki Bapa yang memerintah atas segala sesuatu. Taat adalah jalan menuju kedamaian sejati, sebab siapa yang berjalan setia menurut perintah-perintah-Nya akan dibimbing menuju pembebasan dan keselamatan. Bapa tidak mengutus pemberontak kepada Anak, melainkan mereka yang percaya dan berserah kepada kehendak-Nya.

Maka, lepaskanlah bebanmu. Serahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan dan hiduplah dalam ketaatan. Bapa memberkati dan mengutus kepada Anak mereka yang memelihara Hukum-Nya yang mulia. Dengan demikian, saat berjalan setia, engkau akan dibimbing menuju damai sejahtera dan hidup kekal di dalam Yesus. Diadaptasi dari Robert Leighton. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Tuhan yang terkasih, aku datang kepada-Mu dengan hati yang terbuka, membawa beban dan kekhawatiran yang tak mampu kupikul. Aku percaya bahwa Engkau memelihara aku dan tidak ada yang luput dari pandangan-Mu.

Bapa, tolonglah aku untuk berjalan dalam ketaatan kepada Hukum-Mu yang agung dan perintah-perintah-Mu yang mulia. Aku ingin menyerahkan kekhawatiranku kepada-Mu dan hidup dalam damai, mengetahui bahwa jalan-jalan-Mu sempurna.

Ya Allah yang terkasih, aku bersyukur karena di dalam Engkau aku menemukan ketenangan. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang perkasa adalah tempat perlindungan damai bagi jiwaku. Perintah-perintah-Mu adalah dasar yang kokoh yang menopang hidupku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di…

“Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel” (Yeremia 18:6).

Gambaran tukang periuk dan tanah liat dengan jelas menunjukkan bagaimana kita di hadapan Allah. Tanah liat itu mudah dibentuk, rapuh, dan bergantung, sedangkan tangan tukang periuk itu teguh, bijaksana, dan penuh tujuan. Setiap detail, setiap gerakan membentuk tanah liat sesuai dengan visi sang tukang periuk. Demikian juga kita: rapuh dan terbatas, namun diubah oleh tangan Sang Pencipta yang Mahakuasa, yang mengetahui akhir dari sejak awal.

Namun, agar kita dapat dibentuk sesuai dengan hati Allah, kita harus menyerahkan diri pada Hukum-Nya yang cemerlang dan perintah-perintah-Nya yang luar biasa. Hukum dan perintah itu menunjukkan jalan yang Tuhan kehendaki untuk kita tempuh dan membentuk dalam diri kita karakter yang berkenan kepada-Nya. Bapa tidak mengutus orang yang memberontak kepada Anak, melainkan mereka yang mau dibentuk oleh kehendak-Nya, taat dengan setia dan tekun.

Oleh karena itu, serahkanlah dirimu kepada Sang Tukang Periuk Ilahi. Mentaati Hukum Allah yang agung berarti mengizinkan Dia membentuk hidup kita untuk berkat, pembebasan, dan keselamatan. Bapa memberkati dan mengutus kepada Anak mereka yang membiarkan diri mereka diubah, dan demikianlah kita menemukan pengampunan dan hidup yang kekal di dalam Yesus. Diadaptasi dari J.C. Philpot. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Ya Allahku, aku menempatkan diriku seperti tanah liat di tangan-Mu, mengakui bahwa hanya Engkau yang berkuasa membentuk hidupku sesuai dengan tujuan-Mu. Tolonglah aku agar tetap peka terhadap suara-Mu dan rela pada kehendak-Mu.

Ya Tuhan yang terkasih, tuntunlah aku untuk hidup dalam ketaatan penuh, mengikuti Hukum-Mu yang cemerlang dan perintah-perintah-Mu yang agung. Kiranya aku tidak melawan tangan-Mu, melainkan membiarkan setiap detail hidupku dibentuk oleh-Mu.

Oh, Bapa yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau membentuk hidupku dengan kasih dan tujuan. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah cetakan sempurna bagi jiwa. Perintah-perintah-Mu adalah tekanan lembut yang membentuk keberadaanku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: Percayalah kepada Tuhan untuk selama-lamanya; sebab Tuhan Allah adalah…

“Percayalah kepada Tuhan untuk selama-lamanya; sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal” (Yesaya 26:4).

Iman yang sejati kepada Allah melahirkan damai dan kepercayaan dalam segala keadaan. Siapa yang memilikinya akan mengalami ketenangan yang tidak dapat diberikan oleh dunia. Bahkan di tengah perubahan dan ujian, iman ini memberikan kesabaran dan keteguhan hati, karena bersandar pada pemeliharaan dan rencana Tuhan. Iman ini tidak hanya dijelaskan dengan kata-kata, tetapi dibuktikan dalam kehidupan orang yang menjalaninya.

Namun, kita perlu memahami bahwa kepercayaan ini hanya menjadi kokoh jika didasarkan pada Hukum Allah yang agung dan perintah-perintah-Nya yang tiada banding. Perintah-perintah inilah yang menyatakan karakter Bapa dan membimbing kita untuk hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Siapa yang menyerahkan diri dalam ketaatan ini akan mengalami kehadiran nyata Sang Pencipta, merasakan hidup yang diubahkan, dan menemukan bahwa damai sejati berasal dari kesetiaan pada kehendak-Nya.

Oleh karena itu, pilihlah untuk berjalan dalam ketaatan. Bapa hanya menyatakan rahasia-Nya kepada orang yang setia dan mengutus yang taat kepada Anak untuk memperoleh pengampunan dan keselamatan. Siapa yang memelihara perintah-perintah Tuhan yang mulia akan menikmati berkat kekal, persatuan dengan Allah, dan harapan yang pasti di dalam Yesus. Diadaptasi dari Samuel Dowse Robbins. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku mempersembahkan hatiku di hadapan-Mu, memohon agar Engkau menambah iman dalam diriku, iman yang membawa damai dan kepercayaan. Aku tahu hanya Engkau yang dapat memberiku ketenangan di tengah badai kehidupan.

Tuhan, tuntunlah aku untuk hidup dalam ketaatan penuh, menghargai Hukum-Mu yang agung dan perintah-perintah-Mu yang luar biasa. Kiranya hidupku dipimpin oleh semuanya itu dan aku mengalami persekutuan sejati dengan-Mu.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur karena ketaatan menuntunku pada damai yang sejati. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah harta yang tak tergoyahkan. Perintah-perintah-Mu adalah bintang-bintang yang menerangi jalanku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan…

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal besar dan teguh yang tidak kauketahui” (Yeremia 33:3).

Ketika kita terbelenggu oleh beban dosa atau kegelapan masa lalu, kita mungkin berpikir bahwa Allah tidak akan mendengarkan kita. Namun, Dia selalu memperhatikan siapa pun yang berseru dengan tulus. Tuhan tidak menolak siapa pun yang ingin kembali. Dia mendengar, menerima, dan menjawab doa dari hati yang berserah.

Dalam perjalanan kembali ini, kita perlu mengingat bahwa Bapa hanya mengutus kepada Anak mereka yang memeluk ketaatan. Dia memanggil kita untuk hidup menurut Hukum Allah yang penuh kuasa dan perintah-perintah-Nya yang luar biasa—indah dan bijaksana, yang diberikan kepada para nabi dan diteguhkan oleh Yesus. Melalui semua itu, kita mengenal jalan sejati menuju kebebasan dan berkat.

Hari ini adalah waktu untuk memilih taat. Siapa yang memelihara Hukum-Nya yang agung akan mengalami damai, kelepasan, dan keselamatan. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan hidup yang kekal. Putuskanlah untuk berjalan dalam terang ketaatan dan biarlah engkau dipimpin ke dalam pelukan Yesus. Diadaptasi dari D. L. Moody. Sampai besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang terkasih, aku datang kepada-Mu mengakui bahwa tanpa Engkau aku tidak mampu mengalahkan kejahatan. Namun aku tahu Engkau mendengar seruan yang tulus dan menjawab mereka yang mencari-Mu dengan segenap hati.

Tuhan, tolong aku untuk menghargai Hukum-Mu yang agung dan memelihara perintah-perintah-Mu yang luar biasa. Aku tidak ingin mengikuti jalan pintas dunia, tetapi berjalan di jalan sempit yang membawa kepada kehidupan.

Oh, Allah yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau selalu mendengar mereka yang kembali kepada-Mu. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa adalah terang yang tak pernah padam. Perintah-perintah-Mu adalah permata berharga yang menuntun hidupku. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa…

“TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu” (Mazmur 103:19).

Kita dapat yakin, melalui iman, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita berada di bawah kendali kedaulatan kehendak Allah yang kudus dan penuh kasih. Dari hal-hal terkecil hingga peristiwa paling penting dalam hidup kita, setiap pergantian musim, setiap rasa sakit atau sukacita, setiap kehilangan atau penyediaan—semuanya terjadi atas izin Dia yang memerintah segala sesuatu. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Bahkan apa yang datang melalui kejahatan manusia atau kelalaian orang lain, tetap saja, bagi kita, terjadi dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Itulah sebabnya kita perlu berpegang teguh pada Hukum Allah yang agung. Perintah-perintah mulia yang diberikan Bapa kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus mengajarkan kita untuk beristirahat dalam kedaulatan ilahi. Ketaatan melindungi kita dari pemberontakan dan bersungut-sungut. Ketaatan mengingatkan kita bahwa Allah yang kita layani tidak pernah kehilangan kendali, tidak meninggalkan anak-anak-Nya, dan tidak pernah mengizinkan sesuatu pun terjadi di luar rencana penebusan dan pengudusan yang sedang Ia kerjakan dalam diri kita.

Percayalah, bahkan ketika tidak mengerti. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak untuk menerima pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung menjadi dasar yang menopang iman Anda di masa-masa yang tidak pasti. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan—dan mengajarkan kita untuk melihat tangan Allah bahkan dalam keadaan yang paling menantang sekalipun. Diadaptasi dari Edward B. Pusey. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa yang berdaulat dan penuh kasih, ajarlah aku untuk mengenali tangan-Mu dalam segala hal. Kiranya aku tidak meragukan kehadiran-Mu, bahkan ketika jalan tampak gelap.

Pimpinlah aku dengan perintah-Mu yang mulia. Kiranya Hukum-Mu yang kudus membentuk pandanganku, agar aku belajar beristirahat di dalam Engkau dalam setiap detail kehidupan.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena tidak ada sesuatu pun yang luput dari tangan-Mu. Anak-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah seperti batu karang yang teguh di tengah kekacauan dunia. Perintah-perintah-Mu adalah seperti pilar abadi yang menopang kepercayaanku kepada-Mu. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Engkau akan menjaga dalam damai sejahtera yang sempurna orang yang…

“Engkau akan menjaga dalam damai sejahtera yang sempurna orang yang hatinya teguh, karena ia percaya kepada-Mu” (Yesaya 26:3).

Jiwa yang benar-benar berserah belajar melihat Allah dalam segala sesuatu — tanpa kecuali. Setiap detail kehidupan sehari-hari dapat menjadi kesempatan untuk terhubung dengan Bapa, baik melalui tatapan sederhana ke atas maupun luapan hati yang diam. Persatuan yang terus-menerus dengan Allah ini tidak menuntut tergesa-gesa atau usaha yang kacau. Sebaliknya, ia meminta ketenangan, kesederhanaan, dan damai batin yang tidak tergoyahkan, bahkan ketika segala sesuatu di sekitar tampak runtuh. Tetap tenang di tengah kekacauan adalah salah satu ciri iman yang dewasa.

Dan ketenangan ini lahir ketika kita berpegang pada Hukum Allah yang mulia. Perintah-perintah agung yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus menuntun kita pada kehidupan yang sederhana dan penuh kepercayaan. Mereka membantu kita meninggalkan keinginan berlebihan, kekhawatiran, dan gangguan yang menjauhkan kita dari perlindungan sejati kita. Taat pada Hukum Tuhan yang luar biasa itu seperti tinggal di tempat perlindungan yang aman dari seorang Bapa yang memperhatikan setiap detail — dan yang menghendaki kita hidup dalam ketenangan jiwa yang penuh, berlabuh dalam kasih-Nya yang kekal.

Jangan biarkan apa pun merampas damai sejahteramu. Bapa memberkati dan mengutus mereka yang taat kepada Anak-Nya untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang agung menopang hatimu dengan ringan dan teguh. Ketaatan membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan mengajarkan kita untuk beristirahat, dengan manis dan tetap, di pangkuan Allah kita. Disadur dari Francis de Sales. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Bapa damai yang kekal, ajarlah aku untuk beristirahat di dalam Engkau setiap waktu, bahkan ketika dunia di sekitarku tampak kacau. Kiranya aku melihat tangan-Mu dalam segala hal dan tetap teguh di hadirat-Mu.

Pimpinlah aku melalui Hukum-Mu yang agung. Kiranya perintah-perintah-Mu membentuk hatiku dengan kesederhanaan yang kudus dan menjauhkan aku dari beban banyak kekhawatiran.

Oh, Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau adalah perlindungan amanku. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang penuh kuasa bagaikan angin sepoi-sepoi yang menenangkan hati yang gelisah. Perintah-perintah-Mu seperti akar yang dalam yang membuatku tetap teguh di tengah badai. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.

Renungan Harian: “Sesungguhnya, kebaikan dan kemurahan akan mengikuti aku…

“Sesungguhnya, kebaikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku, dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa” (Mazmur 23:6).

Jiwa orang benar tidak perlu membuktikan keabadiannya dengan argumen logis — ia merasakannya melalui sesuatu yang lebih tinggi: persekutuan hidup dengan Allah. Ketika hati disucikan dan diterangi oleh kekudusan sejati, ia menjadi peka terhadap kehadiran ilahi. Dan kehadiran itu melingkupinya, menghangatkannya, dan meneguhkannya: Allah tidak akan pernah meninggalkan hidup yang telah Dia hembuskan ke dalam diri kita. Jiwa yang sangat merindukan Dia sebenarnya sedang menanggapi hembusan Sang Pencipta yang menggerakkannya.

Melalui ketaatan pada Hukum Allah yang mulia, persekutuan ini semakin dalam. Perintah-perintah agung yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama dan kepada Yesus memisahkan kita dari dunia dan menyelaraskan kita dengan Bapa. Ketaatan membuat kita peka terhadap “sinar ilahi” — sentuhan Roh yang halus namun kuat. Dan ketika aspirasi kekal itu muncul dalam diri kita, itu bukan sekadar emosi: itu adalah gema kehendak Allah, benih kekekalan yang ditanamkan-Nya sendiri.

Jangan abaikan keinginan suci yang tumbuh di dalam jiwamu. Bapa memberkati dan mengutus orang-orang yang taat kepada Anak untuk pengampunan dan keselamatan. Kiranya perintah-perintah Tuhan yang mulia itu menguatkan persatuan hidup dengan Yang Kekal di dalam dirimu. Taat membawa berkat, pembebasan, dan keselamatan — dan memberi kita keyakinan bahwa, jika Dia bermaksud membinasakan kita, Dia tidak akan pernah menyatakan begitu banyak kepada kita. Disadur dari John Smith. Sampai jumpa besok, jika Tuhan mengizinkan.

Berdoa bersama saya: Tuhan yang kekal, aku bersujud di hadapan-Mu dengan hormat dan syukur atas hidup-Mu yang tinggal di dalamku. Kiranya keinginan yang mendalam untuk selalu bersama-Mu dikuatkan dan dipimpin oleh-Mu.

Ajarlah aku, ya Allah, untuk hidup setia pada Hukum-Mu yang agung. Kiranya perintah-perintah-Mu membangkitkan kerinduan yang semakin besar akan Engkau, dan jangan biarkan aku pernah menolak hembusan hidup-Mu di dalam diriku.

Oh Tuhan yang terkasih, aku bersyukur kepada-Mu karena, ketika Engkau menunjukkan terang-Mu kepadaku, Engkau meneguhkan bahwa Engkau ingin aku tetap bersama-Mu untuk selama-lamanya. Putra-Mu yang terkasih adalah Pangeran dan Juruselamatku yang kekal. Hukum-Mu yang berkuasa adalah segel hidup dari janji-Mu di dalam jiwaku. Perintah-perintah-Mu adalah seperti rantai cahaya yang menghubungkan aku dengan hati-Mu. Aku berdoa dalam nama Yesus yang berharga, amin.